Startup Untuk Petani: Wakaf Diri Seorang Mahasiswa


Indonesia adalah negara kepulauan. Negara ini dianugerahi potensi kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Kekayaan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal di berbagai bidang, misalnya bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Dari masa ke masa, kepulauan ini terkenal dengan istilah gemah ripah loh jinawi. Hasil bumi melimpah, diiringi dengan kekayaan budaya dan kearifan penduduknya. Maka, negeri ini dikenal sebagai negeri agraris.

Meskipun demikian, keadaan pertanian di Indonesia tidak baik-baik saja. Masalah-masalah pun timbul mengemuka. Di antaranya yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran petani budidaya tanaman pangan. Selain itu, maraknya alih guna lahan pertanian menjadi perumahan dan kawasan industri di berbagai wilayah; menurunnya tingkat kesuburan tanah disebabkan oleh mismanajemen lahan; sempitnya luas kepemilikan lahan perkapita; rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar petani; serta rendahnya inovasi yang berhasil dilakukan petani.

Melihat permasalahan-permasalahan yang terjadi, membuat saya tergerak untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang pertanian. Hal itu saya lakukan agar saya memperoleh bekal intelektual di bidang pertanian, sehingga dapat saya gunakan untuk memberikan kontribusi terbaik untuk pertanian dan masyarakat Indonesia. Saya, sebagai manusia muda Indonesia, mewakafkan diri untuk menjadi seorang mahasiswa program studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Selain berkuliah, saya mengikuti dan menginisiasi berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa di antaranya yaitu menjadi ketua panitia Bina Desa Agrove Imagro UGM pada 2018, yang melakukan kegiatan pembinaan kepada warga di bantaran Kali Code, Sendowo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta selama satu tahun; ketua panitia Talkshow SDGs Dema Faperta UGM pada 2018, sebuah talkshow yang membahas zero hunger; staf HRD pada komunitas Zero Hunger Project Indonesia pada 2019, sebuah komunitas yang mengampanyekan untuk menghabiskan makanan; ketua umum Keluarga Mahasiswa Muslim Pertanian UGM periode 2019, sebuah organisasi mahasiswa sosial keagamaan di tingkat fakultas. Selain itu, saya juga pernah mengikuti beberapa kegiatan sukarela, seperti menjadi sukarelawan di Sorem 2017 dan 2018, sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat di Tepus, Gunungkidul; Raihan 2017, sebuah kegiatan perayaan Idul Adha dan penyaluran hewan kurban untuk warga di Tepus, Gunungkidul, lalu pada 2018 berkontribusi aktif sebagai panitia. Kegiatan-kegiatan itu saya jadikan sebagai media untuk melatih kemampuan kepemimpinan dan meningkatkan kepekaan sosial.

Saya juga memiliki cita-cita untuk membangun startup digital. Startup tersebut berupa sebuah platform yang dapat diakses oleh siapapun, sehingga petani dapat menjual langsung produknya kepada konsumen. Selain itu, platform itu juga dilengkapi dengan informasi-informasi yang dibutuhkan petani, seperti cuaca, harga pupuk, dan harga komoditas; serta informasi terkait pengetahuan terkini seputar pertanian dan pendampingan usaha berbasis lingkungan hidup. Harapannya, jalur distribusi produk pertanian dapat dipangkas serta petani dapat berinovasi dan mengembangkan usahanya. Sehingga, petani mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, serta menurunkan harga produknya di tingkat konsumen. Hal itu berdampak pada peningkatan perekonomian nasional dan kemajuan teknologi informasi di bidang pertanian di Indonesia.

Di mata keluarga, saya dipandang sebagai orang yang memiliki optimisme tinggi; memiliki jiwa sosial yang tinggi dan religius sejak kecil, dibuktikan dengan keikutsertaan saya di berbagai kegiatan keagamaan dan sosial di desa; serta menaati orang tua. Dari seluruh anggota keluarga besar, saya menjadi salah satu yang berhasil melanjutkan pendidikan tinggi. Sehingga, saya dianggap sebagai orang yang tepat dalam mendiskusikan masalah pertanian yang dihadapi keluarga. 
Demikian esai yang dapat saya tulis. Semoga dapat memberikan kemanfaatan kepada kita semua. Cita-cita tidak akan tercapai hanya melalui angan dan mimpi. Ia dapat diraih dengan ikhtiar dan doa kepada Yang Maha Pengasih.

Komentar

Postingan Populer